Kamis, 12 November 2015

KISAH INSPIRATIF WANITA BERHIJAB



Seorang wanita yang mengaku dirinya seorang muslimah, yaitu tunduk dan patuh kepada seluruh perintah Allah, harus berpakaian muslimah didalam hidupnya, yaitu terdiri dari jilbab dan pakaian yang menutup seluruh anggota tubuhnya, berlengan panjang sampai pergelangan tangannya dan memakai rok yang menutup sampai mata kakinya.
Allah berfirman dalam Surah An - Nur Ayat 31 : 
Artinya : Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kehormatannya; janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang (biasa) tampak padanya. Wajib atas mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya. (QS an-Nur [24]: 31).
Sadar ataupun tidak setiap kali kita melakukan shalat 5 waktu kita senantiasa bersumpah kepada Allah SWT, "La syarikallahuwabidzalika ummirtuwa anna minal muslimin. " Yang artinya "Tiada syarikat bagi Engkau danaku mengaku seorang muslimah" kalimat sumpah dan janji kepada Allah Untuk mentaati Perintahnya dan Menjauhi larangannya senantiasa kita ucapkan di dalam shalat. seseorang yang berjanji palsu dihadapan Allah, tentu berat hukumannya didalam neraka.
Dua tahun yang lalu di Eropa dinyatakan islam tengah berkembang pesat disana. Tidak sedikit para penggemar agama lain memilih untuk berpindah menjadi muallaf alias pemeluk islam. Ragam alasan meluncur dari para muallaf itu. Disebutkan bahwa, mereka semula mengatakan bahwa islam adalah agama yang salah dan wanita yang berjilbab itu tidak masuk akal, kini mereka menemukan kebenarannya sendiri. Ya, islam agama yang menyenangkan, yang memuliakan wanita dengan anjurannya menggunakan jilbab. Lalu apa yang mengetuk hati mereka?
Kisah inspiratif jilbab ini dimulai saat para pemeluk agama non-islam ini sangat membenci islam hingga mempelajarinya. Mereka menemukan banyak manfaat seperti menemukan definisi kebahagian dalam hidup. Jika di agama dan gaya hidup mereka selalu tentang kemewahan, saat mereka mempelajari islam adalah mereka menemukan sesuatu yang baru seperti definisi kasih sayang dan cinta.
Jika sebelumnya mereka adalah para penggila pesta, namun saat ini mereka menemukan bahwa kehidupan yang sebenarnya bukanlah tentang nafsu dan kepuasan sesaat. Hingga mereka memutuskan untuk mengenakan jilbab dan merasakan kenyamanan tersendiri.
Saat mereka belum berjilbab dan hendak tersenyum ramah pada orang-orang disekelilingnya, banyak orang yang mengatakan senyuman itu ditujukan untuk menggoda karena pakaian yang minim dan rambut yang tergerai. Namun saat mereka memutuskan untuk berkerudung, mereka merasa seperti aman untuk menyapa, bergaul dan juga bepergian.
Tidak hanya itu, bahkan mereka rela untuk kehilangan banyak orang yang menyayangkan keputusan mereka untuk menjadi pemeluk Islam dan mengenakan jilbab. Mereka seperti tidak peduli karena rasa nyaman yang mereka rasakan sangatlah berbeda. Nah, bagi anda yang merasa muslim dan belum siap mengenakan jilbab apakah anda masih ragu?
Sebenarnya apa yang anda takutkan untuk berjilbab? Apakah anda kuatir jilbab akan merusak penampilan anda? Untuk hal yang satu ini tentunya sangat mudah menjawabnya. Cantik meurut Allah adalah wanita yang berhijab, maka menajadilah cantik dalam padangan Allah. Oh, anda memiliki masalah bahwa anda malu dengan penilaian orang lain jika nanti anda berjilbab dan ternyata tidak memiliki perilaku yang baik? Menurut penulis, semua itu butuh proses. Janganlah terlalu memikirkan penilaian orang lain karena dengan berjilbab anda nantinya juga perlahan belajar untuk memperbaiki diri. Karna hijab bukan sekedar pakaian penutup aurat, hijab adalah realisasi amal dari keimanan kita. 
Masih banyak cerita yang dapat dijadikan inspirasi muslimah lainnya. Dengan sering membaca kisah-kisah hidup yang menginspirasi ini semoga dapat menambah keimanan dan ketakwaan kita sebagai muslimah kepada Allah swt dan kita juga menyadari bahwa berhijab adalah suatu kewajiban. (nf/Sumber : Muslimah-Id)

Kriteria Pakaian Yang Di Benarkan Dalam Islam

        Islam tidak menetapkan bentuk atau warna pakaian untuk dipakai, baik ketika beribadah atau di luar ibadah. Islam hanya menetapkan bahwa pakaian itu mestilah bersih, menutup aurat, sopan dan sesuai dengan akhlak seorang Muslim.
Di dalam ajaran islam ada garis panduan tersendiri mengenai kriteria berpakaian (untuk lelaki dan  wanita), yaitu:
a.   Menutup aurat
Aurat lelaki menurut ahli hukum ialah dari pusat hingga ke lutut. Aurat wanita  ialah seluruh anggota badannya, kecuali wajah, telapak tangan dan telapak kakinya. Rasulullah saw  bersabda: "Paha itu adalah aurat." 
b.   Tidak menampakkan tubuh
Pakaian yang menampakkan aurat tidak memenuhi syarat menutup aurat. Pakaian tersebut bukan saja menampakkan  warna kulit, malah boleh merangsang nafsu orang yang melihatnya. Rasulullah saw bersabda: "Dua golongan ahli neraka yang belum pernah aku lihat ialah, satu  golongan memegang cemeti seperti ekor lembu yang digunakan bagi memukul manusia dan satu golongan lagi wanita yang memakai pakaian tetapi telanjang dan meliuk-liukkan badan juga kepalanya seperti bonggol unta yang tunduk. Mereka tidak masuk syurga dan tidak dapat  mencium baunya walaupun bau syurga itu dapat dicium daripada jarak yang jauh."         
Para ulama berpendapat bahwa di antara yang termasuk berpakaian tetapi telanjang, yaitu pakaiantipis, sehingga terlihat kulit yang terbungkus di belakangnya, sehingga secara lahiriah terlihat seperti berpakaian, tetapi pada hakikatnya telanjang

c.   Pakaian tidak ketat
Tujuannya adalah supaya tidak kelihatan bentuk tubuh badan.

d.  Tidak menimbulkan ria
Rasulullah saw bersabda: "Sesiapa yang melabuhkan pakaiannya kerana perasaan sombong, Allah  swt tidak akan memandangnya pada hari kiamat." Dalam hadis lain, Rasulullah saw bersabda: "Sesiapa yang memakai pakaian yang berlebih-lebihan, maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan pada hari akhirat nanti."

e.   Memilih warna sesuai
Contohnya warna-warna lembut termasuk putih kerana ia nampak bersih dan warna ini sangat disenangi dan sering menjadi pilihan Rasulullah saw. Baginda bersabda : "Pakailah pakaian putih kerana ia lebih baik, dan kafankan mayat kamu dengannya (kain putih)."